Bahasa Indonesia ID English EN

Bisa bantu kami membuat podcast menjadi media yang aksesibel?

Bisa bantu kami membuat podcast menjadi media yang aksesibel?

Designed by slidesgo / Freepik

Podcast Inklusi diinisiasi EngageMedia untuk mengisi ruang diskusi daring yang seketika bertambah ramai. Kami ingin mengujicobakan podcast karena intensitas #bekerjadarirumah yang sarat video conference, akan membuat orang ingin mencoba media selain tontonan. Karena platform pemutarnya sangat ringan, podcast juga bisa dimanfaatkan saat koneksi Internet kurang memadai untuk memutar video.

Supaya aksesibel, podcast seharusnya dilengkapi dengan transkrip. Di situlah Jaringan Indonesia Inklusi bisa turut dalam eksperimen membuat media yang inklusif. Podcast Indonesia Inklusi adalah sarana untuk bertukar pengalaman dan belajar jarak jauh lintas organisasi dan komunitas pemegang hak.

Podcast Inklusi Episode 1 menceritakan bagaimana Remotivi, salah satu organisasi dalam jaringan Indonesia Inklusi, melakukan adaptasi kegiatan dalam kerja mereka pada situasi pembatasan pertemuan fisik untuk mencegah penularan COVID-19. Bagi beberapa orang, bekerja dari rumah merupakan salah satu keuntungan karena sifatnya yang lebih fleksibel. Namun di sisi lain, bekerja dari rumah juga memiliki tantangannya sendiri.

Remotivi, merupakan lembaga kajian sekaligus pengawasan media yang mengemas hasil kajian mereka dengan bentuk konten-konten kreatif. Budaya kerja yang mereka ciptakan sejak awal memosisikan anggotanya dapat bekerja jarak jauh, yakni tanpa harus datang ke kantor. Sehingga, dalam situasi yang mengharuskan untuk bekerja dari rumah seperti sekarang ini, Remotivi tidak perlu banyak melakukan perubahan pada sistem kerja mereka. Namun, ada tantangan dalam mengelola interaksi sosial, Faris Dzaki Kepala Divisi Audio-Visual Remotivi, mengatakan mereka masih memerlukan adaptasi karena pertemuan fisik tidak lagi bisa dilakukan sesuai kebutuhan. Meskipun terbiasa berinteraksi melalui sosial media atau video call, interaksi fisik adalah kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Oleh karenanya, Faris dan kawan-kawan menggunakan platorm-platform digital yang tadinya hanya untuk bekerja, juga untuk bersantai bersama, misalnya berkaraoke lewat video call.

Bagikan

Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya