Bahasa Indonesia ID English EN

KILAS BALIK SEMARAK PERINGATAN HARI LANSIA 2023

Setiap tanggal 29 Mei diperingati sebagai Hari Lanjut Usia (Hari Lansia) Nasional. Untuk memperingati Hari Lansia Nasional, Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita Pasoendan Digdaya (PPSW Pasoendan Digdaya), Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa), PBH Nusra, dan Sekretariat Bersama (Sekber) ’65 sebagai organisasi yang juga fokus untuk isu lansia, memiliki cara unik masing-masing di wilayahnya untuk memeriahkan Hari Lansia Nasional. Nah kira-kira acara apa saja yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Lansia Nasional 2023 ini? Mari kita simak. 

Festival “Karawang Ramah Lansia”

Karawang

Dalam rangka memperingati Hari Lansia Nasional 2023, PPSW Pasoendan Digdaya bekerja sama dengan PSDK DAS Citarum menyelenggarakan Festival Karawang Ramah Lansia. Festival ini merupakan bagian dari program ANDIL SAHATE (Anggaran Desa Bagi Lansia Sehat, Sejahtra, dan Terampil) yang diselenggarakan tepat pada tanggal 29 Mei 2023 bertempat di Aula Husni Hamid dan Galeri Seni Budaya Komplek Pemda Kabupaten Karawang. 

Dalam rangkaiannya, acara ini juga dilaksanakan dengan mengajak mahasiswa ikut terlibat sebagai relawan, juga pengisi acara. Adapun rangkaian acara festival ini terdiri dari berbagai macam aktivitas yang menyenangkan seperti pertunjukan tari, musik, lomba mewarnai, mendongeng. Ada pula penampilan perwakilan desa untuk tampil memeriahkan festival. Peserta juga mendukung komitmen Karawang Ramah Lansia melalui tanda tangan petisi.

Fashion Show Tenun Ikat Ian Tena

Sikka

PBH-Nusra bersama Indonesia untuk Kemausiaan (IKa) dengan dukungan VOICE dalam program Better Together menginisiasi kegiatan Fashion Show Tenun Ikat Sikka yang diselenggarakan pada 31 Mei 2023, untuk memperingati Hari Lansia Nasional. Pemilihan tanggal ini dipilih karena fashion show tidak hanya peragaan busana saja melainkan kolaborasi antara lansia dan orang muda. Kegiatan ini tidak sekadar mengedepankan aspek seni dan hiburan semata, tetapi mengandung nilai edukasi, promosi, sosial ekonomi dan aspek wisata, serta keberlanjutan nilai-nilai tradisi. 

Nilai-nilai inilah yang hendak dikedepankan oleh PBH-Nusra melalui kegiatan peragaan busana yang melibatkan lansia dan orang muda. Karena tidak semua masyarakat terutama generasi muda di Sikka memahami makna dari setiap motif tenun ikat. Selain itu, proses menenun membutuhkan kesabaran dan keuletan. Proses yang menuntut keterampilan, kesabaran, dan tidak instan dalam menenun membuat beberapa generasi muda meninggalkannya. Sementara saat ini yang aktif menenun adalah para Mamak dengan usia termuda 50-an.

Selain permasalahan regenerasi, tenun Sikka juga mengalami tantangan dari maraknya industri fast fashion dan tenun cetak. Hal ini juga menjadi hambatan bagi pelestarian tenun dan pemberdayaan ekonomi para Mamak di Sikka. PBH Nusra menyadari potensi dari tenun Sikka, baik aspek kearifan lokal, kebudayaan, hingga pariwisata dan sektor ekonomi kreatif. Melalui kegiatan ini, harapannya  tenun ikat khas Sikka dapat terus lestari, menjadi tradisi turun temurun kepada generasi muda dan mendukung perekonomian lokal.

Pentas Ketoprak Srawung Bersama: “Prabu Cokrobaskoro”

Surakarta

Berbeda dengan peringatan Hari Lansia di Sikka dan di Karawang, Komunitas Sekber ’65 di Surakarta menyelenggarakan pementasan Ketoprak Srawung Bersama berjudul “Prabu Cokrobaskoro”. Ketoprak ini dipentaskan pada tanggal 31 Mei 2023 atas kerja sama KSB, SekBer 65, VOICE, TBJT, dan Komunitas Gamelan Mutihan. Cerita yang dipentaskan dalam ketoprak ini ditulis oleh darmawan senior ST Wiyono dan Winarso, diadaptasi dari kisah pemerintahan Amangkurat jaman Mataram dan disambung dengan situasi saat ini.

Disamping pementasan ini untuk menghibur, pentas ini diharapkan juga memberikan pendidikan soal hak asasi manusia terutama terkait tragedi 1965/1966. Pementasan ini ingin menunjukkan sejarah pelanggaran HAM masa lalu tepatnya tragedi 1965/1966 untuk masyarakat luas, khususnya kepada orang muda. Penonton yang hadir pun menunjukkan antusiasmenya dalam menonton pertunjukkan. Sepanjang 1 jam 45 menit pertunjukkan, terdapat sejumlah 436 penonton yang hadir dan menonton hingga selesai. 

Bagikan

Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya