Bahasa Indonesia ID English EN

Lebih baik menyebut “Tuli” atau “Tunarungu”?

Banyak orang menggunakan istilah “tunarungu” ketimbang “tuli” untuk mendeskripsikan seseorang yang tidak mampu mendengar, karena dirasa lebih halus.

Tetapi, pengertian tunarungu itu sendiri ternyata tidak sama dengan tuli. Mengutip Tempo.co, nyatanya bagi sebagian kelompok dengan disabilitas pendengaran lebih suka disebut Tuli, dengan huruf kapital “T”.

“Tunarungu adalah istilah medis untuk menggambarkan keterbatasan dari sebuah fungsi, sedangkan Tuli merupakan istilah budaya atau cara berkomunikasi yang berbeda,” jelas Michele, staf pengajar bahasa isyarat di Pusat Bahasa Isyarat Indonesia atau Pusbisindo.

Lalu, di antara kata tuli dan tunarungu, mana sebutan yang lebih disarankan untuk digunakan?

Kata “Tuli” Menunjukkan Identitas dan Lebih Sopan

Mengutip situs Universitas Sanata Dharma, secara penulisan, kata “Tuli” itu sendiri dipandang lebih sopan dan lebih nyaman untuk dipakai sebagai kata sapaan ketimbang tunarungu.

“Karena penulisan Tuli dengan Huruf kapital (T) sekaligus sapaan ‘Tuli’ menunjukkan identitas orang Tuli sebagai sebuah kelompok masyarakat yang punya identitas, memiliki bahasa, dan budayanya tersendiri,” jelas situs tersebut.

Sementara, tunarungu dianggap sebagai sebuah keharusan untuk mengoptimalkan kemampuan pendengarannya dengan berbagai cara, agar menyerupai orang-orang yang dapat mendengar.

Istilah “tunarungu”, lebih dianggap sebagai keterbatasan fisik dalam mendengar dan berbicara.

Bagikan

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest
Share on whatsapp
WhatsApp

Pertanyaan Lainnya