‘Diversity is being invited to the party, inclusion is being asked to dance’
– Verna Meyers
Indonesia Inklusi adalah ruang yang memungkinkan berbagai organisasi masyarakat sipil untuk saling belajar dan terhubung. Jaringan ini hadir atas konektivitas antar penerima hibah Voice. Voice adalah fasilitas hibah inovatif yang mendukung kelompok rightsholder dalam upaya mereka untuk menuntut akses ke sumber daya produktif dan layanan sosial, dan menuntut adanya ruang partisipasi politik untuk masyarakat sipil.
Di Indonesia, Voice bekerja dengan empat kelompok, yaitu:
- Penyandang disabilitas;
- Perempuan yang menghadapi eksploitasi, pelecehan dan / atau kekerasan;
- Kelompok rentan yang terdiskriminasi usia, terutama kaum muda dan lanjut usia;
- Kelompok adat dan etnis minoritas.
Indonesia Inklusi sendiri merupakan bagian dari Linking and Learning Indonesia yang didukung oleh Voice. Linking and Learning berusaha mendorong kolaborasi, pertukaran, pembelajaran, inovasi, dan penerapan pengetahuan baru antar organisasi penerima hibah Voice, dengan tujuan mendorong perubahan transformatif dalam kehidupan kelompok rightsholder.
Linking and Learning menjadikan penerima hibah Voice sebagai pusat berbagai aktivitas. Linking and Learning mempromosikan hubungan antara penerima hibah serta hubungan dengan komunitas lokal yang akan berlanjut di masa depan.
Linking and Learning menyatukan kelompok rightsholder, di mana mereka dapat belajar tentang situasi dan tantangan satu sama lain, untuk membangun solidaritas dan peluang untuk saling mendukung satu sama lain.
Linking and Learning adalah tentang komunitas. Apa yang kami lakukan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan semua pihak dapat berkomunikasi dan berkumpul.
Oleh karena itu, Indonesia Inklusi hadir untuk memahami konteks setiap komunitas yang terpinggirkan dan terdiskriminasi dalam kerangka interseksionalitas, serta memfasilitasi ruang di mana komunitas terpinggirkan dapat mengeksplorasi cara-cara untuk memanfaatkan kreativitas mereka dan mengubah aspirasi mereka menjadi tindakan dengan dampak sosial yang nyata. Hal ini memungkinkan proyek dan pendekatan yang berhasil untuk diperluas dan ditingkatkan.
Dengan kerangka interseksionalitas, berbagai aktivitas dilakukan dengan melibatkan setiap organisasi untuk meningkatkan kesadaran publik, serta mendorong partisipasi publik dalam menangani masalah sosial dan lingkungan.
Unduh “Katalog Keluarga Indonesia Inklusi” – Diunduh 137 kali – 416 B
