Bahasa Indonesia ID English EN

Tulisan ini disadur dari “Linking and Learning is Our Heart and Soul”.

Ketika kita terhubung, pembelajaran dimulai.
Ketika kita mendengarkan, pembelajaran meningkat.
Ketika kita melakukan dan bertindak, kita belajar makin dalam.

Berapa banyak konferensi dan pelatihan yang telah Anda hadiri, meminta organisasi masyarakat sipil mempresentasikan hasil kerja, cara, dan strategi untuk memajukan advokasi? Terlalu banyak barangkali…. Tim Voice di setiap negara seperti juga sejumlah penerima hibah, pernah berpartisipasi untuk konferensi dan pelatihan yang disebut di atas. Setelah satu acara di Filipina, salah satu penerima dana mendekati tim Voice Filipina dan menyatakan kekecewaannya. Mereka mengatakan, “Tahu ga, kita semua ini mentok. Masih ada capaian inovatif yang terisolir, proyek-proyek yang hanya bisa kami lakukan sekali saja. Kami mesti meninggalkan cara seperti ini dan donor perlu mendukung kami.”
Mendengar hal ini kami merasa senang bahwa Linking and Learning ADALAH jantung dan jiwa dari Voice.
Linking and Learning adalah proses membagikan pengalaman dan pelajaran-pelajaran dari berbagai inisiatif (inovasi). Ia memperbolehkan proyek-proyek dan pendekatan yang sukses untuk memperbesar dan meningkatkan skala capaiannya. Ia belajar dari kesalahan (dan dalam kasus lain, dari kegagalan), dan selalu terbuka terhadap solusi yang menarik kita keluar dari zona nyaman.

Presentasi kelompok disabilitas intelektual dan psikososial di Indaba, pertemuan penerima hibah Voice di Nairobi, Januari 2019.

Di dalam Voice, Link and Learn adalah segala aktivitas, proses dan lintasan untuk menggenjot kolaborasi, pertukaran, pembelajaran, inovasi dan penerapan pengetahuan baru. Hal-hal ini bertujuan untuk mempercepat perubahan penting bagi kelompok-kelompok terpinggirkan dan yang didiskriminasi.
Kami percaya dengan memfasilitasi, proses pembelajaran dapat memperluas pandangan kita, khususnya saat kita berhadapan dengan kenyataan orang atau kelompok lain, juga saat kita terpapar gagasan inovatif. Terhubung (Linking) dengan orang-orang lain di luar lingkaran sehari-hari kita dapat mengajarkan kita akan banyak cara orang lain mengekspresikan diri mereka. Ada kesempatan baru untuk bekerja bersama mereka. Menggabungkan kekuatan dengan kelompok dan organisasi lain dapat memperkuat suara dan pengaruh kita.
Inilah tiga prinsip yang mengawal Voice, demikian juga Linking and Learning di dalam Voice:

  • Tidak ada seorangpun yang ditinggalkan (Leave no one behind)
  • Tidak ada soal kita tanpa kita (nothing about us without us)
  • Menempatkan yang terjauh paling depan

Apa artinya?

Voice Linking and Learning bersifat grantee centred (berfokus pada penerima hibah). Kerja-kerja ini bukan tentang Voice, tetapi mengenai kelompok target dan penerima hibah. Ini soal bagaimana masyarakat sipil bisa bergerak tanpa Voice menyertai. Kami mempromosikan keterhubungan antara penerima hibah demikian juga hubungan dengan wadah lokal yang akan tetap berlangsung jauh bahkan setelah Voice lenyap. Kami membawa kelompok target Voice ke tempat mereka dapat belajar mengenai situasi dan tantangan satu sama lain. Hal ini membangun solidaritas dan kesempatan bagi berbagai suara untuk secara bersama mendukung satu sama lain. Ia menuntun pada cara baru soal memelihara hubungan dan kolaborasi melampaui keberadaan Voice.
Maka itu Linking and Learning adalah soal komunitas. Orang-orang tidak dapat dipaksa menjadi sebuah komunitas. Kita sedang menciptakan suatu lingkungan yang konstruktif dalam berkomunikasi dan bekerja bersama. Kita dapat memulai menyemai bibit dan memelihara hubungan, sehingga komunitas bisa tumbuh dan mengambil bentuk link and learn sendiri.
Rasa Memiliki secara Lokal dari agenda pembelajaran berada di puncak dalam agenda kami. Agenda kelompok target dan penerima dana-lah yang merupakan kuncinya.
Selama pertemuan peluncuran Linking and Learning di tingkat nasional, para penerima dana diminta untuk saling berbagi baik pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan proyek maupun keorganisasian. Mereka didukung untuk menggali lebih jauh dan memperjelas pertanyaan-pertanyaan ini bersamaan mereka berjalan maju dengan proyek-proyek mereka. Percakapan ini difasilitasi antara para penerima dana di tingkat dalam negeri dan juga di tingkat regional untuk mengenali pertanyaan pembelajaran yang muncul atau meriset agenda-agenda yang valid untuk semua yang terlibat. Hal ini membantu suara-suara dari mereka yang selama ini jarang terdengar dan memperbaiki lingkungan atau strategi buat semua penerima dana.
Di dalam banyak kasus, Voice hanya mengambil peran memfasilitasi, dengan memperbolehkan para penerima dana untuk menemukan bagaimana mereka bisa menolong satu dengan yang lain. Kami tidak selalu mesti membawa sumberdaya dari luar untuk membagikan keterampilan mereka. Di banyak waktu, para penerima dana dapat mengajari satu sama lain, bersama-sama memperkaya dan memperbarui praktek mereka. Dengan kata lain, fasilitator menjadi partisipan dan si partisipan menjadi fasilitator.
Linking and learning tidak harus melalui Voice. Hal ini juga terjadi di luar Voice, sekarang dan di masa depan. Kami hanyalah mendukung hubungannya agar tercipta dan pengetahuan dibagikan, tanpa perlu untuk terlibat di dalam segala pembelajar dan hal-hal yang terjadi.

Bersikap Inklusif dalam Segala Hal yang Kami Lakukan

Voice menyediakan kesempatan untuk belajar di berbagai tingkatan. Semua orang yang berjalan bersama kami, agar selalu reflektif dan terbuka dan meraih setiap kesempatan yang ada untuk berbagi, menjelajahi dan berefleksi lebih dalam lagi. Dan memberi perhatian pada linking and learning sepanjang dan melampaui masa tiap-tiap penerima hibah berhubungan dengan Voice, program ini membutuhkan sumberdaya untuk menarik orang-orang, untuk bekerja dengan agenda-agenda individu dan bersama, mempromosikan kegiatan-kegiatan linking and learning di dalam proyek para penerima hibah, mendokumentasi segala pertanyaan dan hasil belajar, dan mendorong penerima hibah Voice untuk menceritakan cerita-cerita mereka. Fasilitator Linking and Learning memainkan peran menentukan untuk mewujudkan hal ini. Merekalah tangan dan kaki tim di masing-masing negeri, yang bekerja secara langsung dengan para penerima hibah untuk menangkap cerita-cerita dan menguatkan kapasitas.
Di samping itu, mereka akan bekerja dengan berbagai kelompok fokus Voice yang berbeda-beda dan beragam pengaruh, pemberdayaan dan penerima hibah inovasi dan pembelajaran, Voice mengadopsi strategi dan berinovasi bersamaan saat kami bekerja dengan para rekan-rekan ini.
Di beberapa negara masyarakat sipil tersusun selaras dan berkolaborasi lintas tema dan tantangan serupa. Di negara lain, solidaritas masyarakat sipil ditantang oleh situasi politik, persaingan untuk pendanaan dan pandangan yang berbeda tentang ‘budaya lokal’.
Agar inklusif dan peka terhadap sudut pandang yang tampaknya tidak bisa dibandingkan, tim Voice dan fasilitator Linking and Learning akan membangun kapasitas untuk memfasilitasi proses inklusif. Mereka mendukung ruang aman serta menumbuhkan pemahaman di seluruh kelompok fokus Voice.
Penguatan kapasitas regional, dan berbagai acara pembelajaran adalah peluang kunci mengembangkan keterampilan dan sikap yang diperlukan, untuk:

  • Menciptakan ruang untuk semua: Semua tema dan grup dapat menyajikan dan mendiskusikan apa yang mereka bawa atau butuhkan.
  • Memungkinkan orang untuk keluar dari lingkup kecil mereka
  • Mengembangkan rasa percaya kepada semua pihak, dan keluwesan menyesuaikan diri
  • Menyoroti elemen-elemen yang mempersatukan kita
  • Memperkuat kisah kolektif tentang eksklusi dan inklusi

Keterkaitan antara Linking and Learning dan proses Pemantauan dan Evaluasi

Linking and Learning memiliki tumpang tindih alami dengan Monitoring, Evaluasi, Akuntabilitas, Pembelajaran (MEAL). Di dalam Voice, MEAL dan aktivitas L&L saling melengkapi dan terintegrasi. Laporan penerima hibah tidak hanya dinilai pada implementasinya tetapi juga pada pelajaran apa yang dapat disorot dan penting untuk diketahui semua orang. Praktik yang berhasil diidentifikasi dan penerima hibah didorong untuk mendokumentasikan proses mereka. Tantangan dalam implementasi dipandang sebagai peluang untuk menghubungkan penerima bersama, untuk memperkuat kapasitas mereka dan belajar dari keahlian orang lain.
Proses MEAL meminta penerima hibah untuk menghasilkan kisah perubahan, untuk mendokumentasikan dampak proyek mereka pada kelompok sasaran Voice. Namun kisah-kisah ini, tidak eksklusif untuk MEAL saja. Mereka dapat digunakan, di bingkai ulang atau digunakan kembali oleh L&L dan kebutuhan komunikasi lain. Dimana MEAL dapat fokus pada bagaimana cerita memenuhi hasil yang diusulkan penerima hibah, L&L membingkai mereka melalui bagaimana orang lain dapat belajar dari proyek itu.. Dimana MEAL memiliki pemirsa yang lebih internal, L&L memiliki yang lebih eksternal.
Kami selalu mengatakan Linking and Learning adalah jantung dan jiwa Voice. Ini karena Linking and Learning terintegrasi dalam semua yang kami lakukan. Kami meminta semua orang, bahkan diri kami sendiri, untuk merefleksikan praktik, kebutuhan, dan komunitas kami sendiri. Kami meminta semua orang untuk mengeksplorasi apa yang dilakukan orang lain, melihat apa yang telah terjadi sebelumnya dan belajar dari apa yang telah dilakukan orang lain.
Terakhir, kami meminta semua orang untuk menguji. Cobalah ide-ide baru, metodologi baru, dan cara kerja baru. Jika tidak berhasil maka renungkan mengapa dan mulai proses dari awal lagi. Jika berhasil, renungkan bagaimana bisa lebih baik.

Bagikan

Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya