Bahasa Indonesia ID English EN

Membaca dan Matematika Gembira dengan Metode GASING (Gampang, Asik,dan Menyenangkan)

Cerita berikut adalah cerita dari kawan-kawan Sumba Integrated Development (SID)

Membaca dan Matematika Gembira dengan Metode GASING (Gampang, Asik,dan Menyenangkan)

Sumba Integrated Development (SID) terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan anak melalui Rumah Kreatif Anak Sabana (RKAS) yang saat ini telah berjalan di 18 Desa dampingan, tersebar di kabupaten Sumba timur dan Sumba barat Daya.

Sebanyak enam orang perwakilan dari SID diutus untuk mengikuti training of trainer (ToT) membaca dan matematika gembira dengan menggunakan metode GASING (Gampang, Asik dan Menyenangkan). Pelatihan ini difasilitasi oleh ChildFund International di Indonesia dengan pelatih ibu Marianna Radjawane M.Si. pimpinan lembaga Pijar Saintikno Edukasi, Depok Jawa Barat. Pelatihan tersebut berlangsung dari tanggal 24 sampai dengan tanggal 28 Februari 2020 di Kupang-NTT.

Melalui kegiatan ini peserta dilatih cara mengajarkan matematika kepada anak-anak dengan cara yang sederhana, kontekstual dan mudah misalnya melalui aktifitas kehidupan sehari-hari seperti memasak nasi, membuat kue dan aktifitas lainnya yang dapat dikaitkan dengan belajar matematika.

Para peserta juga belajar tentang lima representasi pembelajaran matematika antara lain mengenal bilangan sampai pada pasangan bilangan, mulai dari angka satuan sampai angka bilangan yang lebih besar dari 1.000 membuat kartu bilangan termasuk penyusunan dalam bentuk Algoritma, sifat operasi matematika misalnya sifat kumulatif, sifat asosiatif.

Pelatih juga mengajarkan tentang konsep dan strategi perkalian penjumlahan berulang atau menyatakan pengelompokan, urutan perkalian  dan perkalian bilangan dua angka,  sampai pada strategi pembagian. konsep Pengurangan, pecahan campuran, perkalian pecahan sampai pada bangun datar juga diajarkan oleh pelatih.

Yang menarik dari metode Gasing ini adalah pada setiap proses  selalu menggunakan alat peraga yang dapat membantu peserta untuk lebih mudah memahami dan cepat menyelesaikan tugas. Alat peraga dari bahan lokal dan daur ulang misalnya menggunakan kertas rangka dan kacang merah, klip kertas, sejumlah bilangan,  stick es krim, block dienes, bagan 100, kertas origami berwarna spidol warna, alat peraga lembah dan gunung untuk menghitung bilang negatif dan bilangan positif, tanggram, geometri dan kubus.

Peserta pelatihan dari SID yang umumnya adalah guru sekaligus pendamping kegiatan RKAS merasa sangat senang mengikuti pelatihan ini karena mendapatkan banyak pengetahuan baru untuk dibawa pulang dan dipraktekkan ditempat masing-masing.

Bagikan

Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya